Minggu, 04 Februari 2018

32. Provinsi Papua Barat (Pakaian Adat Tradisional Ewer)


Pakaian adat Ewer merupakan pakaian adat tradisional Papua Barat.

33. Provinsi Papua - Pakaian Adat Tradisional Papua

Pakaian adat pria dan wanita di Papua hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di sini merupakan ciptaan baru. Dengan tombak/panah dan perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua.
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
@andjarF

29. Provinsi Gorontalo (Pakaian Adat Tradisional Gorontalo)

Dalam acara pernikahan pakaian adat tradisional daerah khas Gorontalo disebut Biliu (pakaian pengantin putri) dan Mukuta (pakaian pengantin putra). Pakaian adat Gorontalo umumnya mempunyaitiga warna dan memiliki arti tertentu yaitu warna ungu, warna kuning keemasan, dan warna hijau.

30. Provinsi Maluku (Pakaian Adat Tradisional Baju Cele)

Pakaian Cele bermotif garis-garis geometris atau berkotak-kotak kecil. Biasanya, baju Cele dikombinasikan dengan kain sarung yang warnanya tidak terlalu jauh berbeda, yang penting harus seimbang dan serasi. Baju cele dipakai dalam upacara-upacara adat.

31. Provinsi Maluku Utara (Pakaian Adat Tradisional Manteren Lamo)

Pakaian Manteren Lamo (Sultan) adalah pakaian adat tradisional Maluku Utara yang terdiri atas celana panjang hitam dengan bis merah memanjang dari atas ke bawah, baju berbentuk jas tertutup dengan kancing besar terbuat dari perak berjumlah sembilan . Sementara itu, leher jas, ujung tangan, dan saku jas yang terletak di bagian luar berwarna merah.

26. Provinsi Sulawesi Tengah (Pakaian Adat Tradisional Nggembe)

Pakaian Nggembe adalah pakaian adat tradisional yang dipakai oleh remaja putri untuk Upacara Adat atau pesta. Baju Nggembe berbentuk segi empat, berkerah bulat berlengan selebar kain, panjang blus sampai pinggang dan berbentuk longgar.

27. Provinsi Sulawesi Tenggara (Pakaian Adat Tradisional Suku Tolaki)

Pakaian adat Provinsi Sulawesi Tenggara  adalah Pakaian Adat Suku Tolaki.

28. Provinsi Sulawesi Selatan (Pakaian Adat Tradisional Bodo)

Ppakaian Bodo  adalah pakaian adat tradisional perempuan Bugis,  Sulawesi Selatan,  Indonesia. Baju bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, yaitu setengah atas bagian siku lengan. Baju bodo juga dikenali sebagai salah satu busana tertua di dunia.

23. Provinsi Kalimantan Timur (Pakaian Adat Tradisional Kalimantan Timur)

Orang Kalimantan Timur biasanya mengenakan pakaian adat tradisional khas mereka bergantung fungsi dan penggunaan. Pakaian yang dikenakan untuk bepergian berbeda dengan pakaian sehari-hari. Apalagi pakaian untuk acara dan upacara-upacara tertentu. Begitu pula pakaian yang dikenakan untuk menari pun berbeda dengan pakaian lainnya. Pakaian adat yang dimiliki masyarakat Kalimantan Timur biasa dikenakan pada saat upacara, perkawinan, tarian, dan sebagainya.

24. Provinsi Sulawesi Utara (Pakaian Adat Tradisional Kulavi Donggala)

Provinsi Kalimantan Utara dapat dikatakan provinsi yang paling muda dalam sejarah berdirinya negara Indonesia. Provinsi ini juga sekaligus provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Awalnya provinsi ini termasuk kedalam provinsi Kalimantan Timur sehingga untuk suku bangsa dan kebudayannya pun mirip dengan Kalimantan timur.

25. Provinsi Sulawesi Barat (Pakaian Adat Tradisional Mandar)

20. Provinsi Kalimantan Barat  (Pakaian Adat Tradisional Perang)

Pakaian ini adalah pakaian yang digunakan sudah sejak dulu oleh masyarakat Kalimantan Barat. Pakaian adat trasional Kalimantan Barat berbahan kulit kayu yang diproses menjadi kain. Untuk bahan utama yang digunakan sebagai bahan pakaian adat tradisional Kalimantan Barat adalah kulit kayu kapuo atau ampuro. Kulit kayu tersebut dipukul termasuk di pukul di dalam air menggunakan pemukul yang berbentuk bulat. Kemampuan mengolah kulit kayu menjadi kain oleh masyarakat merupakan kemampuan yang secara turun temurun diturunkan oleh nenek moyang.

21. Provinsi Kalimantan Tengah (Pakaian Adat Tradisional Kalimantan Tengah)

Untuk pakaian adat tradisional pengantin pria di Kalimantan Tengah memakai celana panjang sampai lutut, selempit perak atau tali pinggang dan tutup kepala. Perhiasan yang dipakai adalah inuk atau kalung panjang, cekoang atau kalung pendek dan kalung yang terbuat dari gigi binatang. Pengantin wanita memakai kain berupa rok pendek, rompi, ikat kepala dengan hiasan bulu enggang, kalung dan subang.

22. Provinsi Kalimantan Selatan (Pakaian Adat Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut)

Ada beberapa jenis pakaian adat tradisional Suku Banjar yang berasal dari provinsi Kalimantan Selatan, antara lain Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut, Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari, Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan dan Pengantin Babaju Kubaya Panjang.

17. Provinsi Bali (Pakaian Adat Tradisional Bali)

Pakaian adat tradisional Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.

18. Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pakaian Adat Tradisional Lombok)

Pakaian adat tradisional Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Pakaian Adat Lombok.

19. Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pakaian Adat Tradisional Nusa Tenggara Timur)

Ti’langga merupakan aksesoris dari pakaian adat tradisional untuk pria Rote, Nusa Tenggara Timur. Untuk wanita, biasanya mengenakan baju kebaya pendek dan bagain bawahnya mengenakan kain tenun.

14. Provinsi Jawa Tengah (Pakaian Adat Tradisional Kain Kebaya)

Pakaian adat tradisional Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain kebaya dengan motif batik, dimana batik yang digunakan merupakan batik tulis yang masih tergolong asli.

15. Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (Pakaian Adat Tradisional Kasatrian)

Pakaian adat tradisional masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari seperangkat pakaian adat tradisional yang memiliki unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kelengkapan berbusana tersebut merupakan ciri khusus pemberi identitas bagi pemakainya yang meliputi fungsi dan peranannya. Oleh karena itu, cara berpakaian biasanya sudah dibakukan secara adat, kapan dikenakan, di man dikenakan, dan siapa yang mengenakannya.

16. Provinsi Jawa Timur (Pakaian Adat Tradisional Pesa'an)

Pakaian adat tradisional Madura, Jawa Timur biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita biasa menggunakan kebaya.